Jumat, 23 November 2012

INILAH GUA

     Nama gua Rizal satria ramadhan,,temen2 gua sih biasa manggil gua bendotz,,ga tau kenapa mereka manggil gua dengan nama itu,,gua lahir di bogor tanggal 19 february 1996,saat ini gua tinggal di kp.dukuh desa pasirmukti,.gua sekola di SMAN 1 CITEUREUP atau biasa disebut TENGSAW
  hobby gua ya tidak lain dan tidak bukan adalah sepakbola,,gua juga punya tim bola di kampung gua yang bernama BRIGATE'73. tim favorit gua yang pasti ARSENAL,gua suka arsenal karena mereka main.a cantik dan juga mereka mengandalkan pemain muda,,apalagi pelatih.a gua suka banget gaya ngelatih.a..pemain yang gua idolakan di arsenal adalah jack wilsher walaupun dia masih muda,tapi menurut gua dia merupakan gelandang terbaik di dunia saat ini..itulah sedikit tentang gua





    kenalin juga gua dhena ariesta gua sekolah di SMAN 1 CITEUREUP sama kaya si bendotz malahan sekelas,,gua ga bakal banyak2,,intinya gua bikin ini blog satu kelompok sama si bendotz buat tugas sekolah,,sebener.a sih kelompok gua ada 5 orang tapi gua sama si bendotz ga di terima di kelompok itu,jadi kita berdua misahin diri atau buat kelompok lagi..biarpun klmp kami cuma ber2 tapi gua coba semaksimal mungkin seenggak.a tugas ini selesai..heheh.segitu aja ya tentang gua..




Rabu, 14 November 2012

STADION ARSENAL (HIGHBURY AND EMIRATES STADIUM)

Sejarah Stadion Highbury Bekas Markas Arsenal

Image

 Bagi masyarakat London, bahkan Inggris secara umum, Stadion Highbury memiliki banyak arti. Meski rancangannya sederhana dan ukurannya tak terlalu besar, stadion di London Utara ini tetap memiliki citra keagungan yang cukup sakral. Terlebih lagi bagi pemain, Highbury bak rumah terindah yang sulit ditinggalkan.

Lapangan di Highbury tergolong paling kecil di Inggris (101 meter x 67 meter), membuat kedekatan suporter dan pemain begitu erat. Ikatan emosinya pun begitu besar. Seolah, bermain di stadion itu seperti berinteraksi dengan penonton secara konstan.

Wajar jika para pemain yang pernah membela Arsenal saat masih bermarkas di stadion itu merasa memiliki kekuatan lebih jika tampil kandang. Selain karena hipnotis penonton atau juga sugesti sejarah, mereka jadi merasa memiliki energi lebih.

"Highbury sejajar dengan Stade de France di Perancis. Bermain di stadion ini memiliki hubungan yang begitu aneh dan membangkitkan semangat. Ada gairah besar, komitmen, dan kehangatan antara pemain dan suporter. Saya akan selalu merasakan hal itu sampai akhir hayat nanti," kata mantan pemain "The Gunners" asal Perancis, Emmanuel Petit.

"Benar. Beruntung Arsenal punya Highbury. Setiap tampil kandang, Arsenal sulit dikalahkan. Ada kekuatan ekstra yang begitu nyata di sini," timpal eks "The Gunners" lain, Niall Quinn.

Terutama bagi Arsenal, Highbury memang citra agung yang sulit dilupakan. Selama bermarkas di stadion ini, "The Gunners" meraih 73 gelar dari berbagai kompetisi dan turnamen di sepanjang sejarahnya. Raihan prestasi yang cukup menakjubkan. Maka dari itu, kebesaran Arsenal tak pernah dipisahkan dari stadion ini.

Stadion ini juga pernah melambungkan kebanggaan dan harga diri bangsa Inggris. Pada periode 1920 sampai 1961, Highbury menggelar 12 pertandingan timnas Inggris. Kebanyakan partai persahabatan. Namun, yang paling berkesan tentu pada 1934, ketika timnas Inggris menantang juara Piala Dunia tahun itu, Italia. Dengan gagah, Inggris mengalahkan Italia 3-2. Sepak bola Inggris pun bisa bertepuk dada. Seolah mereka memproklamasikan diri sebagai juara dunia tanpa mahkota.

Tak bisa disangkal jika kemudian Highbury begitu sakral dan agung, meski bangunan stadion ini termasuk sederhana. Ukurannya juga tak sebesar stadion di Inggris lainnya, seperti Old Trafford atau Wembley. Pada 1999 sampai 2000, Arsenal sempat mengingkari Highbury dan bermain di Wembley untuk pertandingan Liga Champions. Hasilnya justru buruk. Dari enam partai hanya menang dua kali, seri sekali, dan kalah tiga kali. Maka dari itu, kemudian Arsenal pun tetap di Highbury dalam kompetisi apa pun.

Itu karena Highbury begitu matang dan dewasa sebagai stadion. Dibangun pada 1913, Highbury menjadi bagian dari catatan sejarah, baik sejarah sepak bola maupun sejarah umum bagi Inggris. Di sini pula keselamatan negara pernah dipertaruhkan.

Pada Perang Dunia II, Inggris sempat kecolongan dan diserang bom oleh musuh-musuhnya. Sebuah bom sempat menghantam beberapa wilayah di London, salah satunya menghancurkan teras utara Highbury.

Justru karena letaknya yang begitu strategis dalam strategi perang, Highbury justru akhirnya digunakan Pemerintah Inggris sebagai pusat Air Raid Precaution (ARP). Ini adalah semacam lembaga pencegahan serangan udara dari lawan. Stadion ditutup untuk sepak bola, tetapi tetap memiliki makna dan peran. Arsenal pun terpaksa harus meminjam stadion musuh bebuyutannya (Tottenham Hotspur), yakni White Hart Lane.

Setelah perang, stadion ini kembali bersinar. Bahkan, tak hanya sepak bola yang digelar di sini. Pernah dipakai pula untuk baseball bahkan tinju. Yang terkesan tentu perebutan gelar dunia kelas berat antara Muhammad Ali lawan Henry Cooper pada 1966.

Dua versi

Arsenal awalnya bermarkas di Manor Ground, Plumstead, London Timur. Namun, karena tempat itu juga bagian dari areal olahraga dan rekreasi sekolah setempat, klub terpaksa harus mencari tempat baru. Arsenal harus pindah cepat.

Highbury menjadi pilihannya. Pembangunan stadion pun dilaksanakan, tetapi agak terburu-buru. Dana yang dikeluarkan pun hanya 125.000 poundsterling. Cukup sederhana untuk ukuran waktu itu, tetapi ternyata lumayan memuaskan. Sebab, antusias penonton cukup tinggi.

Didesain arsitek Archibald Leitch, stadion ini awalnya hanya memiliki tribun tunggal di sisi timur. Tiga sisi lainnya hanya areal penonton tanpa kursi dan atap. Nyaris seperti stadion di tingkat kecamatan. Itu versi pertama Highbury.

Awal 1930, dengan desain arsitek Claude Waterlow Ferrier dan William Binnie, tribun barat pun didirikan. Stadion ini pun menjadi tampak megah. Tahun 1932, renovasi itu selesai sudah dengan biaya hanya 45.000 poundsterling. Desain kedua arsitek itu dilanjutkan kembali pada 1936. Tribun timur bikinan Leitch dihancurkan dan diganti baru. Keseluruhan stadion pun selesai dengan menghabiskan biaya 130.000 poundsterling.

Di tribun selatan diberi jam dinding besar sehingga sisi itu terkenal dengan Clock End. Highbury pun jadi tampak gagah, meski bentuknya kotak. Justru karena itu, Highbury memiliki kekhasannya.

Renovasi kecil-kecilan sebenarnya sering dilakukan. Namun, bentuk lama tetap bertahan sehingga kewibawaan Highbury tetap terjaga. "Stadion ini dibangun pada awal abad ke-20. Namun hingga kini kewibawaannya tak kalah dari stadion megah lainnya," puji eks pemain Arsenal, Frank McLintock.

Bentuk boleh sederhana dan tak terlalu besar. Namun, maknanya begitu agung, penuh wibawa dan sejarah indah pula.

Sejarah Berdiri Stadion Emirates (Markas anyar Arsenal)

Nama: Stadion Emirates
Klub: Arsenal FC
Kapasitas: 60.500 kursi
Alamat: Drayton Park, London N5 England
Sejarah Bediri Stadion Emirates (Arsenal)
Sejak berdiri, Arsenal beberapa kali pindah stadion. Mulai dari memakai sebuah lapangan di Woolwich yang bernama Manor Ground, lalu pindah ke London Utara, sekaligus membangun Stadion Highbury dan dipakai pertama kali dipakai pada tahun 1913. Stadion ini dipakai Arsenal hingga pada musim 2005/06 (atau berusia kurang lebih 93 tahun). Pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Highbury adalah Liga Utama Inggris, yaitu Arsenal vs Wigan Athletic yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 4-2 dengan tiga gol dari Thierry Henry. Stadion ini diganti, dikarenakan kapasitasnya yang terlalu kecil dibanding stadion klub-klub lain, seperti Chelsea F.C. .

Sejak bulan Juli 2006 sampai sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang berkapasitas 60.500 kursi dan terletak di Ashburton Grove dan peresmian pemakaian Stadion Emirates sekaligus pertandingan pertama yang digelar adalah dengan diadakannya sebuah pertandingan persahabatan antara Arsenal dengan para pemain legenda Belanda untuk perpisahan Dennis Bergkamp, seorang mantan penyerang Arsenal.

LEGENDA ARSENAL

thblog8.jpg
14. Thierry “King” Henry
  • Lahir : 17 Agustus 1977
  • Posisi : Penyerang – Target Man
  • Negara : Prancis
Siapa yang tidak kenal dengan Thierry Henry. Pemain yang telah mendapat semua gelar kecuali Tropi Liga Champion ini di identikan dengan “cheetah” karena merupakan pemain sepak bola dengan kecepatan tertinggi yang pernah ada. Untuk urusan mencetak gol pun tidak perlu ditanya karena ia merupakan salah satu pemain yang paling subur yang ada di muka bumi bahkan dalam sejarah sepak bola itu sendiri. Bersama Arsenal Henry berhasil mendapat 2 gelar liga inggris dan 3 gelar piala FA. Untuk gelar pribadi setidaknya 5 gelar top skor liga Inggris dan dua sepatu emas telah dikoleksinya. Sayang karena masalah keluarga (perceraian dengan Claire Marie) dan hengkanya David Dein membuatnya terpaksa hijrah ke Barcelona dengan harga yang “biasa saja”. Akankah di penghujung kariernya yang spektakular Thierry Henry kembali ke Arsenal?


_41625038_bergkamp270.jpg
4. Dennis Bergkamp
  • Lahir : 4 Mei 1987
  • Posisi : Penyerang Tengah
  • Negara : Belanda
Pemain unik. Pensiun pada tahun 2006 pemain ini merupakan legenda Arsenal dan Belanda. Sering mencetak gol spektakuler dan memberikan umpan matang kepada Thierry Henry. Tetapi karena phobia terbang ia jarang berpartisipasi dalam pertandingan tandang Arsenal. Walaupun demikian ia berhasil mengoleksi 3 gelar liga inggris dan 4 gelar piala FA. Sebagai catatan, sebelum memutuskan pensiun. ia telah dua musim menunda gantung sepatu karena desakan suporter Arsenal.

OPA WENGER (THE PROPESOR ARSENE WENGER)

Biografi Arsene Wenger - The Professor


arsene wenger, arsenal, biografi, pelatih, sepakbolaArsene Wenger lahir pada tanggal 22 Oktober 1949 di Strasbourg, Prancis, Wenger menjadi pemain sepak bola profesional untuk pertama kalinya pada tahun 1978. Dia turun sebagai pemain bertahan memperkuat klub RC Strasbourg ketika melawan Monaco. Karir akademis Wenger hampir seharum karirnya sebagai manajer sepakbola. Ia menamatkan tingkat strata satu pada fakultas teknik dan mengambil derajat master di bidang ilmu ekonomi dari Universitas Starsbourg. Wenger banyak menguasai bahasa asing. Selain bahasa ibunya, Prancis, Wenger mampu berbicara dengan fasih bahasa Alsatian, Jerman, dan Inggris. Selain itu, ia juga mahir berbahasa Italia, Spanyol, dan Jepang.

Kemudian karirnya berlanjut ke area manajerial. Karir pertamanya sebagai pelatih tim senior adalah saat melatih Nancy, di mana dia bergabung pada tahun 1984. Namun, tidak banyak kemajuan yang dicapai oleh Wenger. Bahkan Nancy pernah terperosok ke Ligue 2. Karirnya mulai menanjak saat ia meramu AS Monaco tiga tahun kemudian. Karirnya sebagai manajer semakin menjulang ketika menangani AS Monaco pada tahun 1987. Dia membawa Monaco menduduki puncak klasement Ligue1 dan memenangkan gelar liga pada tahun 1988.

Wenger melanjutkan kesuksesannya saat melatih klub Jepang, Nagoya Grampus Eight. Dia berhasil mempersembahkan Piala Kaisar, kompetisi nasional di Jepang. Dia juga berhasil mengangkat posisi klub dari peringkat ketiga terbawah liga ke peringkat dua klasemen.

Kemudian atas rekomendasi Gerard Houllier ke David Dein, pada musim panas 2006, Arsenal setuju menunjuknya sebagai manajer klub yang baru. Penunjukkannya berlangsung pada 28 September 1996, dan Wenger resmi menangani tim sejak 1 Oktober 1996. Wenger menjadi manajer tersukses dalam sejarah Arsenal terutama dalam hal pengumpulan trofi juara. Dia juga menjadi manajer terlama yang menangani Arsenal. Wenger menjadi satu-satunya manajer bukan dari Inggris yang memenangkan gelar ganda di Inggris, dengan melakukannya di tahun 1998 dan 2002.

arsene wenger, arsenal, biografi, pelatih, sepakbola
Wenger sangat terkenal dengan ambisinya membangun sebuah tim yang tidak hanya mampu memenangkan pertandingan, tapi juga yang bisa menyuguhkan tontonan menarik. Kerja sama tim juga selalu menjadi moto yang tidak pernah ia lewati saat melatih. The Times menjuluki tim asuhan Wenger pada musim 2003/04 sebagai tim yang memperagakan seni menyerang yang indah.

arsene wenger, arsenal, biografi, pelatih, sepakbola
Wenger punya reputasi hebat dalam meracik pemain biasa menjadi menjadi handal dan ternama. Saat bersama Monaco, ia menggaet pemain Liberia George Weah yang tidak begitu terdengar gaungnya. Namun, ia kemudian menjadi World Player of the Year versi FIFA saat bersama AC Milan. Saat bersama Arsenal, ia membantu mengangkat pamor pemain seperti Thierry Henry,Francesc Fàbregas, Robin Van Persie dan Kolo Touré menjadi pemain berkelas dunia, tak heran bila ia di juluki sebagai "The Professor" oleh Media

ia juga Ahli strategi plus ahli ekonomi. Hal itu terbukti dengan sedikitnya biaya pengeluaran yang dibutuhkan Wenger untuk belanja pemain. Dalam setahun, menurut chairman Arsenal Peter Hill-Wood, Wenger hanya membutuhkan dana £4 juta hingga £5 juta. Hebatnya, pemain yang ia dapatkan dengan harga rendah mampu ditransfer ke klub lainnya dengan harga yang cukup melangit. Contoh paling jelas adalah Nicolas Anelka yang didatangkan dari Paris St Germain dengan hanya £500 ribu, yang kemudian dibandrol menjadi £22,3 juta saat Madrid meliriknya dua tahun kemudian.

Pembelian pemain Wenger juga terkenal jitu saat mendatangkan Thierry Henry, Robert Pirès dan Sylvain Wiltord. Ketiga pemain tersebut berhasil mendongkrak Arsenal menjuarai Liga Primer pada musim 2003/04.

Wenger dikritik oleh banyak pihak terutama pembesar sepakbola Inggris lantaran jarang menurunkan dan memainkan pemain asal negeri Ratu Elizabeth itu. Alan Pardew yang saat itu mesih membesut West Ham mengatakan, kesuksesan Arsenal bukanlah kesuksesan tim dari Inggris. Wenger merespon dengan menegaskan, sepakbola adalah seni dan bukan masalah paspor semata.

arsene wenger, arsenal, biografi, pelatih, sepakbola
Ia pernah beberapa kali terlibat perseteruan seperti saat perang kata-kata dengan Jose Mourinho, dan Michel Platini. Selain itu, Wenger juga pernah bersitegang dengan hakim garis saat final Piala Carling tahun 2007. Saat itu ia mengatakan sang hakim garis "pembohong". Akibat ulahnya, Wenger didenda oleh FA dan diharuskan membayar denda sebesar £2500.

Penghargaan Sebagai Pemain
Strasbourg
Ligue 1: 1978-1979

Penghargaan Sebagai Manajer
1. Monaco
- Ligue 1: 1987-1988.
- Piala Prancis: 1990-1991.
2. Nagoya Grampus
- Piala Kaisar: 1996.
- Piala Super J-League: 1996.
3. Arsenal
- Premier League (3): 1997-1998, 2001-2002, 2003-2004.
- FA Cup (4): 1997-1998, 2001-2002, 2002-2003, 2004-2005.
- FA Community Shield (4): 1998, 1999, 2002, 2004.

Penghargaan Individu

- Manajer Terbaik Perancis: 1988, 2008.
- Manajer Terbaik J. League Manager: 1995.
- Officer of the British Empire: 2003.
- Onze d'Or Coach of The Year: 2000, 2002, 2003, 2004.
- Manajer Terbaik Liga Premier FA: 1998, 2002, 2004.
- Manajer Terbaik LMA: 2001-2002, 2003-2004.
- BBC Sports Personality of the Year Coach Award: 2002, 2004.
- Freedom of Islington: 2004.
- FWA Tribute Award: 2005.
- English Football Hall of Fame: 2006.
- Manajer Terbaik Liga Premier (10 kali): Maret 1998, April 1998, Oktober 2000, April 2002, September 2002, August 2003, Februari 2004, Agustus 2004, September 2007, Desember 2007.

ARSENAL FOOTBALL CLUB (THE GUNNERS)

BERITA DARI RIZAL SATRIA

SEJARAH ARSENAL

Berdiri: 1886
Alamat: Emirates Stadium, Drayton Park, London N5 England
Telepon: 020 7704 4000
Faksimile: 020 7704 4001
Surat Elektronik: website@arsenal.co.uk
Laman Resmi: http://www.arsenal.com
Ketua: Peter Hill-Wood
Direktur: Ken Friar, Sir Chips Keswick, Lord Harris of Peckham, Stanley Kroenke
Stadion: Emirates

       Arsenal didirikan di daerah Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square, lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke wilayah utara, tepatnya di daerah Highbury dan membangun Stadion Highbury, yang menjadi markas baru mereka. Saat pindah lokasi itulah, nama depan klub mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena lokasi stadion Arsenal dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut "North London derby" dan merupakan salah satu derby terpanas di London.
     Kejayaan Arsenal di persepak bolaan Inggris pertama kali diawali oleh pelatih Herbert Chapman yang melatih pada rentang tahun 1925-35 dan berhasil menjuarai beberapa kompetisi domestik Inggris (Piala FA, titel Liga Utama, dan Charity Shield) sekaligus mendominasinya dan menjadikan Arsenal sebagai kekuatan paling dominan di Inggris saat itu. Pada rentang 1940an-1960an, Arsenal hanya dapat menambah sedikit koleksi gelar domestiknya. Pada awal 1970an, Arsenal berhasil prestasi terbaik Arsenal di Eropa pertama kali yang terjadi pada musim 1969-70, di ajang Fairs Cup (pendahulu dari Piala UEFA). 
     Arsenal menjadi juara untuk pertama kalinya dan sekaligus terakhir di ajang Fairs Cup (Fairs Cup diganti Piala UEFA sejak musim 1971-72) setelah berhasil mengalahkan klub R.S.C. Anderlecht dengan agregat 4-3 (dengan sistem home and away) Saat itu, klub ini dilatih oleh Bertie Mee. Sepanjang tahun 1980an, Arsenal berhasil menambah koleksi Arsenal dengan beberapa gelar domestik, tapi tidak dengan gelar dari kompetisi Eropa.
Era 1990-sekarang
     Di tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di Community Shield setelah hasil kedudukan imbang 0-0 (saat itu, jika kedudukan seri maka kedua tim dianggap juara) . Puasa Arsenal akan gelar dari kompetisi Eropa akhirnya hilang setelah pada musim 1993-94, ditangan pelatih George Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa, tepatnya di ajang Piala Winners setelah mengalahkan klub Parma FC dengan skor 1-0. Pada musim berikutnya, Arsenal kembali berhasil ke final di ajang yang sama, tapi kali ini mereka dikalahkan oleh Real Zaragoza dengan skor 2-1.
     Kedatangan pelatih Arsène Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester United di Liga Utama Inggris pada saat itu. Arsenal pun dibawanya berhasil menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan Galatasaray lewat adu penalti 4-1 setelah kedudukan imbang. Pada musim 2003-04 hingga awal musim 2004-05, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali) yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepak bola Inggris. Pada musim 2005-06, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan FC Barcelona 2-1 di Stade de France, Paris.
     Arsenal di masa kepelatihan Wenger mempunyai kebijakan yang bagus dalam pembinaan pemain-pemain muda yang tadinya tidak berkualitas maupun pemain berkualitas tapi kurang dikenal menjadi pemain yang mampu menunjukan telenta-talenta yang sangat luar biasa sekaligus diincar klub papan atas Eropa. Selain itu, Arsenal mempunyai kebijakan pemberian kontrak pada pemain yang telah berumur 30 tahun keatas, yaitu tidak lebih dari satu musim saja.
     Pada  Desember 2011 Arsenal merayakan ulang tahun yang ke 125 tahun semenjak klub itu berdiri pada tahun 1886. Perayaan tersebut dengan peresmian patung tiga legenda Arsenal yaitu Herbert Chapman,Tony Adams dan Thiery Henry. Perubahan juga terjadi dibagian logo klub London tersebut dengan penambahan kata Foward dan daun oak. Arsenal sendiri pada ulang tahun tersebut mengakhiri posisi di liga inggris diurutan ketiga dan strikernya Robin van Persie menjadi top skorenya.